6 Natrium Metasulfat. Sama dengan kalsium dan natrium propionat, natrium metasulfat juga sering digunakan pada produk roti dan tepung. Bahan pengawet ini diduga bisa menyebabkan alergi pada kulit. 7) Asam Sorbat. Beberapa produk beraroma jeruk, berbahan keju, salad, buah, dan produk minuman kerap ditambahkan asam sorbat.
ANALISISNATRIUM BENZOAT PADA SAOS YANG DIPRODUKSI DI KOTA JAMBI DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Nurul Rahmania; Armini Hadriyati; Muklis Sanuddin JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 2 (2020): OKTOBER 2020 Saos Sambal, Saos Tomat, Natrium Benzoat, Spektrofotometri UV-Vis
Bahanpengawet yang sering digunakan pada produk pangan adalah natrium benzoat, salah satu contohnya adalah pada saus cabai. Jumlah natrium benzoat pada pangan harus diperhatikan karena
Vay Nhanh Fast Money. Bahan pengawet yang sering digunakan pada produk pangan adalah natrium benzoat, salah satu contohnya adalah pada saus cabai. Jumlah natrium benzoat pada pangan harus diperhatikan karena berdasarkan Peraturan Kepala BPOM No. 36 Tahun 2013, batas maksimal penggunaan natrium benzoat pada pangan adalah 1 g/kg. Tujuan Mengidentifikasi natrium benzoat pada saus cabai yang dijual di beberapa pasar di Kota Padang. Metode Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Sampel diambil dengan teknik total sampling, ditemukan sebanyak 10 sampel sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Identifikasi kualitatif kandungan natrium benzoat dilakukan dengan menggunakan reaksi FeCl3 dan penetapan kadar natrium benzoat pada sampel dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometer UV-Visible. Hasil Semua sampel saus cabai yang dijual di beberapa pasar di Kota Padang mengandung natrium benzoat kadar rata-rata 0,150 g/kg. Kadar natrium benzoat pada semua sampel 100% saus cabai diperbolehkan oleh BPOM ≤ 1 g/kg. Simpulan Semua sampel saus cabai yang diteliti mengandung natrium benzoat dengan kadar yang tidak melebihi batas maksimal yang telah ditetapkan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 9Supplement 1 Identifikasi Kualitatif dan Kuantitatif Natrium Benzoat pada Saus Cabai yang Dijual di Beberapa Pasar di Kota Padang Dara Afifah Azmi1, Elmatris2, Fachzi Fitri3 Abstrak Bahan pengawet yang sering digunakan pada produk pangan adalah natrium benzoat, salah satu contohnya adalah pada saus cabai. Jumlah natrium benzoat pada pangan harus diperhatikan karena berdasarkan Peraturan Kepala BPOM No. 36 Tahun 2013, batas maksimal penggunaan natrium benzoat pada pangan adalah 1 g/kg. Tujuan Mengidentifikasi natrium benzoat pada saus cabai yang dijual di beberapa pasar di Kota Padang. Metode Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Sampel diambil dengan teknik total sampling, ditemukan sebanyak 10 sampel sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Identifikasi kualitatif kandungan natrium benzoat dilakukan dengan menggunakan reaksi FeCl3 dan penetapan kadar natrium benzoat pada sampel dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometer UV-Visible. Hasil Semua sampel saus cabai yang dijual di beberapa pasar di Kota Padang mengandung natrium benzoat kadar rata-rata 0,150 g/kg. Kadar natrium benzoat pada semua sampel 100% saus cabai diperbolehkan oleh BPOM ≤ 1 g/kg. Simpulan Semua sampel saus cabai yang diteliti mengandung natrium benzoat dengan kadar yang tidak melebihi batas maksimal yang telah ditetapkan. Kata kunci saus cabai, natrium benzoat, spektrofotometer UV-Visible Abstract Preservative that frequently used in food products is sodium benzoate, the example of food products was in chili sauce. The amount of sodium benzoate used in food must be considered because it is based on Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No. 36 Tahun 2013 that the maximum limit for the use of sodium benzoate in food is 1 g/kg. ObjectivesTo identifed sodium benzoate and its levels in chili sauce sold in several markets in Padang. Methods The type of this study was a descriptive study. The samples were taken by total sampling technique, ten samples were found according to the predetermined criteria. Qualitative identification of sodium benzoate was using FeCl3 reaction and sodium benzoate’s levels determination was using Spectrophotometer UV-Visible. Results All samples of chili sauce sold in several markets in Padang contained sodium benzoate average level 0,150 g/kg. Sodium benzoate’s levels in all samples 100% of chili sauce allowed by BPOM ≤ 1 g/kg. Conclusion All samples of chili sauce cointained sodium benzoate with levels that did not exceed the maximum limit. Keywords chili sauce, sodium benzoate, spectrophotometer UV-Visible Affiliasi penulis 1. Prodi Penddikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas, Padang, Indonesia. 2. Bagian Kimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas, Padang, Indonesia. 3. Bagian Telinga, Hidung, dan Tenggorok, Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas, Padang, Indonesia. Korespondensi Elmatris, Email anduringpepaya09 Telp 089611313345 PENDAHULUAN Pangan merupakan kebutuhan manusia. Tersedianya pangan yang cukup, aman, dan bergizi merupakan syarat utama yang harus terpenuhi untuk mewujudkan masyarakat yang Menurut Peraturan Kepala BPOM No. 36 tahun 2013 pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati, baik yang diolah maupun tidak diolah yang Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 9Supplement 1 diperuntukkan sebagai bahan makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan dan bahan baku Bahan tambahan pangan adalah bahan yang ditambahkan dalam pangan untuk memengaruhi sifat atau bentuk pangan. Penggunaan bahan ini tidak untuk dikonsumsi secara Penggunaan bahan tambahan pangan meningkat pada beberapa tahun terakhir dengan komposisi terbesar terdapat pada makanan olahan pabrik dengan persentase sebesar 75%.3 Pengawet adalah bahan tambahan pangan untuk mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau peruraian lain terhadap pangan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Bahan pengawet biasanya digunakan untuk mengawetkan bahan pangan yang mudah rusak dan memilki fungsi untuk menjaga nutrisi makanan dan menambah daya simpan pangan. Pengawet yang banyak digunakan dipasaran adalah benzoat, seperti natrium benzoat karena kelarutannya lebih baik daripada bentuk yang Saus cabai adalah saus yang diperoleh dari mengolah cabai matang dan berkualitas dengan menggunakan bahan-bahan lain yang diizinkan sebagai bahan Pada awalnya saus cabai merupakan produksi rumahan tapi sekarang kebanyakan saus cabai diproduksi di pabrik. Bahan-bahan yang digunakan pada saus cabai hampir sama dengan saus tomat. Bahan utama pada saus cabai adalah cabai dan Natrium benzoat C7H5O2Na adalah garam natrium yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan Natrium benzoat lebih banyak digunakan pada produk makanan dan minuman karena stabilitas dan kelarutannya baik di Paparan natrium benzoat biasanya melalui makanan. Setelah masuk ke saluran cerna akan terjadi penyerapan natrium benzoat yang cepat. Setelah penyerapan melalui saluran pencernaan ataupun kulit, natrium benzoat akan dimetabolisme di hati melalui konyugasi dengan glisin dan menghasilkan asam hipuat. Asam hipurat dieksresikan melalui urin. Pada manusia, konsumsi natrium benzoat dengan dosis mencapai 160 mg/kgBB, 75-100% dari dosis tersebut akan dieksresikan dalam waktu 6 jam dan sisanya menetap selama 2-3 hari sebelum Konsumsi natrium benzoat dapat memengaruhi fungsi tubuh dan proses metabolik yang melibatkan glisin. Kejadian urtikaria, asma, rinitis, atau syok anafilaktik pernah dilaporkan terjadi pada orang dengan riwayat Batas aman penambahan natrium benzoat pada pangan diatur oleh berbagai organisasi di dunia. Menurut Food and Drug Administration, konsentrasi natrium benzoat yang aman pada makanan yaitu dibawah 0,1%, sedangkan menurut WHO adalah 5 mg/kgBB, dan menurut European Food Safety Authority dosis letal natrium benzoat adalah 2000 mg/ Menurut peraturan di Indonesia, batas maksimal kandungan natrium benzoat pada pangan adalah 1 g/ Pada penelitian menggunakan hewan, tidak ada efek iritasi pada kelinci yang diteliti, natrium benzoat hanya mengiritasi mata. Pada penelitian selama 90 hari menggunakan tikus yang diberikan berbagai dosis natrium benzoat melalui makanan, angka kematian tertinggi terdapat pada grup yang diberikan dosis tertinggi, yaitu natrium benzoat sebanyak 8%.8 Penelitian pada 2045 pasien di klinik kulit terdapat 5 orang yang memberikan reaksi positif pada patch test dan sebanyak 34 pasien dari 5202 pasien dengan urtikaria kontak bereaksi positif terhadap paparan natrium Dari hasil pengawasan yang dilakukan oleh BPOM di pasaran pada tahun 2017 terhadap barang impor, produk dari Tiongkok ditemukan mengandung pengawet benzoat melebihi batas maksimal yang ditetapkan pemerintah Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan di beberapa lokasi di Indonesia ditemukan hasil yang berbeda-beda dari penelitian yang dilakukan pada suatu produk yang mengandung natrium benzoat. Pada penelitian yang dilakukan oleh Maidah 2015 terhadap sampel kecap, ditemukan semua sampel tidak memenuhi syarat Pada penelitian yang dilakukan oleh Purwaningsih 2016 di Manado dengan sampel saus sambal pada restoran cepat saji ditemukan semua sampel mengandung natrium Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 9Supplement 1 benzoat tetapi tidak ada yang melebihi ambang batas Pada penelitian yang dilakukan oleh Akib 2014 di Makassar dengan sampel berupa saus cabai memberikan hasil semua sampel mengandung natrium benzoat dan 2 dari 4 sampel mengandung natrium benzoat lebih dari batas METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang memberikan gambaran dan uraian mengenai kandungan pengawet natrium benzoat secara kualitatif dan kuantitatif pada saus cabai yang dijual di beberapa pasar di Kota Padang. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang ditetapkan. Lokasi pengambilan sampel penelitian ini di Pasar Raya Padang, Pasar Alai, dan Pasar Siteba. Penelitian dimulai sejak bulan Oktober 2018 hingga April 2019 di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Sumatera Barat. Teknik pemeriksaan sampel menggunakan metode ekstraksi dengan dietil eter. Hasil dari ekstraksi tersebut dapat digunakan pada uji kualitatif dan kuantitatif. Pada uji kualitatif hasil ekstraksi dtambahkan FeCl3 5% beberapa tetes, jika memberikan endapan warna kecoklatan menandakan bahwa sampel mengandung natrium benzoat. Pada uji kuantitatif, metode yang digunakan adalah Spetrofotometer UV-Visible pada panjang gelombang 225,6 HASIL Penelitian ini dilakukan terhadap sampel saus cabai yang dijual di beberapa pasar di Kota Padang yang berjumlah 10 sampel. Sampel yang telah dikumpulkan selanjutnya diberi label dan dibawa ke UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Sumatera Barat untuk dilakukan identifikasi secara kualitatif dan kuantitatif. Lokasi pengambilan saus cabai yang dijadikan sampel, yaitu Pasar Raya Kota Padang, Pasar Alai, dan Pasar Siteba. Identifikasi Secara Kualitatif Tabel 1. Identifikasi senyawa natrium benzoat pada saus cabai yang dijual di beberapa pasar di Kota Padang Ket + = Mengandung natrium benzoat - = Tidak mengandung natrium benzoat = Produksi industri rumah tangga = Produk pabrik besar Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan hasil penelitian secara kualitatif bahwa semua sampel saus cabai yang diteliti positif mengandung natrium benzoat. Produsen saus cabai yang diteliti terbagi menjadi dua kelompok, yaitu produsen dari industri rumah tangga dan produsen dari pabrik perusahaan besar. Identifikasi Secara Kuantitatif Tabel 2. Kadar natrium benzoat pada saus cabai yang dijual di beberapa pasar di Kota Padang Ket Batas aman penggunaan natrium benzoat adalah 1 g/kg. = Produksi industri rumah tangga = Produk pabrik besar Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 9Supplement 1 Berdasarkan hasil penelitian secara kuantitatif didapatkan hasil bahwa kadar semua sampel saus cabai yang diteliti sesuai dengan kadar yang diperbolehkan oleh BPOM ≤1 g/kg dengan rata-rata 0,150 g/kg. Penggunaan nnatrium benzoat pada sampel yang diproduksi oleh industri rumah tangga cenderung lebih besar daripada sampel yang diproduksi di pabrik besar meskipun perbedaannya tidak terlalu besar. Distribusi Frekuensi Kadar Natrium Benzoat Pada Saus Cabai Tabel 3. Distribusi frekuensi kadar natrium benzoat pada saus cabai yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan oleh BPOM yang dijual di beberapa pasar di Kota Padang Diperbolehkan oleh BPOM ≤1 g/kg Tidak Diperbolehkan oleh BPOM >1 g/kg Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa kadar natrium benzoat pada semua sampel 100% saus cabai diperbolehkan oleh BPOM ≤1 g/kg. PEMBAHASAN Penelitian yang dilakukan ini pernah dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain, namun hasil penelitian ini ada yang sejalan dan tidak sejalan dengan penelitian lain. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Purwaningsih et al 2016 di Manado dimana semua sampel yang diteliti mengandung natrium benzoat dan tidak ada kadar natrium benzoat yang melebihi ambang batas Tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Akib 2014 di Makassar dimana semua sampel mengandung natrium benzoat dan ditemukan 2 dari 4 sampel yang diteliti mengandung natrium benzoat dengan kadar yang melebihi ambang batas Berdasarkan hal tersebut penelitian pada jenis makanan atau minuman lain yang memiliki kemungkinan ditambahkan natrium benzoat pada proses pembuatannya perlu dilakukan karena natrium benzoat sering digunakan sebagai bahan pengawet untuk produk minuman, buah, kue, jus buah, cuka, dan bumbu-bumbu Hasil penelitian pada penetapan kadar natrium benzoat pada sampel saus cabai yang diuji menunjukkan hasil yang hampir sama dengan rata-rata perbedaan kadar tiap sampel adalah 0,002 g/kg. penetapan kadar natrium benzoat pada suatu produk tertentu tidak pernah dilakukan, kecuali penetapan kadar batas aman natrium benzoat pada pangan, karena dari beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan kadar natrium benzoat yang bervariasi pada sampel yang diteliti. Penelitian yang dilakukan oleh Prasetyaningsih et al 2017 di Bandung pada beberapa jenis produk memberikan hasil rata-rata kadar natrium benzoat yang diteliti adalah 0,177 g/kg pada teh kemasan, 0,1478 g/kg pada saus cabai, dan 0,053 g/kg pada kecap Pada penelitian yang dilakukan oleh Rahasti 2008 tentang pengaruh konsentrasi natrium benzoat terhadap mutu pikel jahe selama penyimpanan dengan melakukan uji total plate count pada perlakuan natrium benzoat dengan konsentrasi 0; 0,1; dan 0,2 g/kg memberikan hasil pada konsentrasi natrium benzoat 0,1 g/kg sudah dapat menghambat pertumbuhan Dari penjelasan tersebut dapat disimpukan bahwa kadar natrium benzoat 0,1 g/kg sudah dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme, oleh karena itu jumlah penambahan natrium benzoat pada pangan dapat ditentukan oleh masing-masing produsen dengan mengingat batas aman penambahan pada masing-masing produk yang diproduksi. Penambahan natrium benzoat pada saus cabai berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan mikroorganisme dan memperpanjang masa Saus cabai terbuat dari bahan-bahan yang mudah membusuk seperti bawang putih, cabai merah, dan tomat. Selain itu saus cabai diproduksi dalam jumlah banyak di pabrik dan akan disimpan dalam waktu cukup lama pada toko yang menjualnya oleh karena itu penambahan pengawet sangat diperlukan pada produk Natrium benzoat merupakan pengawet yang paling sering digunakan pada produk makanan dan Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 9Supplement 1 minuman karena memiliki sifat antimikroba, toksisitasnya rendah, dan lebih efektif karena lebih larut dalam air. Natrium benzoat efektif pada lingkungan yang asam pada pH ≤4,5 dan tidak disarankan digunakan pada pH yang lebih Semakin rendah pH akan semakin meningkatkan efektifitas benzoat karena akan semakin banyak asam tidak terdisosiasi diproduksi. Asam yang tidak terdisosiasi ini akan mempermudah natrium benzoat untuk larut dalam membran sel mikroba dan menghasilkan ion hidrogen yang dapat menurunkan pH sel mikroba dan mengganggu metabolisme sel dan menyebabkan sel tersebut Konsumsi natrium benzoat dapat memengaruhi fungsi tubuh dan proses metabolik yang melibatkan glisin. Pada paparan natrium benzoat melalui oral, kulit, atau inhalasi terdapat laporan kejadian urtikaria, asma, rinitis, atau syok anafilaktik yang banyak terjadi pada orang dengan riwayat Oleh karena itu batas aman penambahan natrium benzoat pada pangan diatur oleh berbagai organisasi di dunia. Di Indonesia batas maksimal kandungan natrium benzoat pada pangan adalah 1 g/kg yang diatur oleh SIMPULAN Semua sampel saus cabai yang diteliti mengandung natrium benzoat dan semua sampel saus cabai yang diteliti tidak ada yang melebihi batas maksimal penggunaan natrium benzoat pada pangan. Distribusi frekuensi kadar natrium benzoat pada saus cabai yang dijadikan sampel penelitian yang diperbolehkan oleh BPOM adalah 100% karena semua sampel yang diteliti tidak melebihi batas maksimal yang ditentukan. SARAN Perlu dilakukan penelitian pada produk pangan lain yang memiliki kemungkinan mengandung natrium benzoat dan penelitian pada produk pangan produksi industri rumah tangga atau produksi pabrik lokal. Pengawasan saus cabai dan produk pangan lain yang mengandung natrium benzoat perlu dilakukan. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih peneliti sampaikan kepada UPTD Balai Laboratorium Kesehan Sumatera Barat dan seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 tahun 2004 Tentang Keamanan, Mutu, Dan Gizi Pangan. 2. BPOM RI. Peraturan kepala badan pengawas obat dan makanan Republik Indonesia No. 36 Tahun 2013 tentang batas maksimum penggunaan bahan tambahan pangan pengawet. 3. Linke BGO, Casagrande TAC, Cardoso LAC. Food additives and their health effects a review on preservative sodium benzoate. African J Biotechnol. 2018;1710306–10. 4. Prasetyaningsih Y, Ekawandani N, Fakhruddin M. Identifikasi kadar natrium benzoat pada beberapa merek teh kemasan, saos tomat, dan kecap. Jurnal TEDC. 2017;11185–9. 5. Purwaningsih I, Sudewi S, Abidjulu J. Analisis senyawa benzoat pada saus sambal di rumah makan ayam goreng cepat saji di Manado. J Ilm Farm. 2016;5348–56. 6. Hin LK, Zain SM, Abas MR, Mohd MA. Classification of chilli sauces multivariate pattern recognition using selected GCMS retention time peaks of chilli sauce samples. Malaysian J Anal Sci. 2008;121210–6. 7. Ren L, Meng M, Wang P, Xu Z, Eremin SA, Zhao J, et al. Determination of sodium benzoate in food products by fluorescence polarization immunoassay. Talanta. 2014;121136–43. 8. International Programme on Chemical Safety’s Concise International Chemical Assessment Documents. Number 26 Benzoic acid and sodium benzoate. 2000;39. 9. BPOM RI. Laporan tahunan badan pom 2017. 10. Maidah. Analisis kualitatif dan kuantitatif natrium benzoat, boraks, dan formalin dalam berbagai Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 9Supplement 1 makanan olahan yang terdapat di lingkungan sekolah dasar kecamatan tamalanrea kota makassar [skripsi]. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin; 2015. 11. Akib H. Analisis kadar natrium benzoat pada saus cabe produksi kota makassar dengan metode spektrofotometri UV-VIS [skripsi]. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar; 2014. 12. Sangeetha. Analytical method development for sodium benzoate and its application to soft drinks and fruit juices [dissertation]. College of Pharmacy Sri Ramakrishna Institute of Paramedical Sciences; 2016. 13. Rahasti N. Pengaruh konsentrasi natrium benzoat terhadap perubaha mutu pikel jahe Zingiber officinale selama penyimpanan [skripsi]. Fakultas Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor; 2008. 14. WHO. Codex alimentarius regional standard for chilli sauce. 2017;9. 15. Ridwan D. Identifikasi kadar natrium benzoat pada manisan buah jambu biji psidium guajava yang dijual di kota padang [skripsi]. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas; 2017. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Purwaningsih Sri SudewiJemmy AbidjuluBenzoate is a preservative of food allowed by the Government of Indonesia, but should not exceed the concentration limits its in use. The aims of this research is to analyze and to determine the benzoate compounds content in chili sauce from fried chicken fast food restaurants in Manado. The identification of benzoate compounds was done using FeCl 3 which was characterized with the form of red brown sediment. Analysis of benzoate content using UV-Vis spectrophotometry method with wavelength of 274 nm. The results showed that four samples of chili sauce A, B, C and D were using preservative sodium benzoate in amount of 0,411, 0,454, 0,336 and 0,344 g/kg respectively. The amount of benzoate preservative in samples of chili sauce does not exceed the threshold set out by The Head of National Drug and Food Control Agency of the Republic of Indonesia in 2013 which is 1 g/ a preliminary work on the possibility of separating classes of chili sauces based on taste or customer preferences, organic compounds from different kinds of chili sauces of various brands were separated and analyzed by gas chromatography/mass spectrometry GC/MS. It was found that these organic compounds do form a basis for separation of different types of sauces. The similarity and dissimilarity of chromatograms due to the organic composition of the chili sauces were explored by multivariate pattern recognition techniques based on cluster analysis CA and principal component analysis PCA. Both CA and PCA results exhibit four linearly separable classes, namely general sauces, hot sauces, sauces with benzoic acid and sauces with garlic. It was concluded that by using chosen retention peaks in the chromatograms of various sauce samples as multivariate features, CA and PCA can be successfully used to reveal the natural clusters existing in chili sauces according to their organic Pemerintah Republik Indonesia No. 28 tahunPeraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 tahun 2004 Tentang Keamanan, Mutu, Dan Gizi kepala badan pengawas obat dan makanan Republik Indonesia NoBpom RiBPOM RI. Peraturan kepala badan pengawas obat dan makanan Republik Indonesia No. 36Identifikasi kadar natrium benzoat pada beberapa merek teh kemasan, saos tomat, dan kecapIdentifikasi kadar natrium benzoat pada beberapa merek teh kemasan, saos tomat, dan kecap. Jurnal TEDC. 2017;111 kadar natrium benzoat pada saus cabe produksi kota makassar dengan metode spektrofotometri UV-VISH AkibAkib H. Analisis kadar natrium benzoat pada saus cabe produksi kota makassar dengan metode spektrofotometri UV-VIS [skripsi].Analytical method development for sodium benzoate and its application to soft drinks and fruit juices [dissertation]. College of Pharmacy Sri Ramakrishna Institute of Paramedical SciencesSangeethaSangeetha. Analytical method development for sodium benzoate and its application to soft drinks and fruit juices [dissertation]. College of Pharmacy Sri Ramakrishna Institute of Paramedical Sciences; konsentrasi natrium benzoat terhadap perubaha mutu pikel jahe Zingiber officinale selama penyimpananN RahastiRahasti N. Pengaruh konsentrasi natrium benzoat terhadap perubaha mutu pikel jahe Zingiber officinale selama penyimpananFakultas Teknologi PanganFakultas Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor; 2008.
Kabupaten Bima yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki beraneka ragam makanan tradisonal yang juga merupakan oleh-oleh khas dari Kabupaten Bima, salah satu makanan khas yang cukup terkenal dan digemari wisatawan sebagai oleh-oleh adalah Mbohi Dungga. Mbohi Dungga merupakan salah satu sambal tradisional khas Bima yang sudah terkenal akan kenikmatannya, Mbohi dungga berbahan dasar jeruk purut yang telah diolah kemudian difermentasi lalu selanjutnya dimasak dan dikemas dengan menarik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan Natrium Benzoat pada makanan tradisional khas Bima yaitu Mbohi Dungga. Terdapat 8 delapan sampel Mbohi Dungga yang diperiksa, sampel Mbohi Dungga yang telah diambil kemudian di periksa di laboratorium untuk melihat kandungan Natrium Benzoat pada Mbohi Dungga Tersebut. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei yang bersifat deskriptif yaitu menganalisis kandungan natrium benzoat pada Mbohi Dungga, sampel Mbohi Dungga yang dibeli pada Produsen di analisis menggunakan Spektrofotometer UV-VIS di Balai Laboratorium kesehatan Pengujian dan Kalibrasi Provinsi NTB. Hasil dari penelitian ini dari 8 delapan sampel Mbohi Dungga tidak ditemukan sampel yang mengandung natrium benzoat. Diharapkan kepada para produsen pembuat Mbohi Dungga untuk selalu menerapkan hygiene personal dalam setiap kegiatan dan menerapkan SOP Standar Operasional hygiene makanan dan minuman dalam proses pengolahan Mbohi Dungga. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Wahyuningsih, S. and Nurhidayah, N. 2021 “ Analisis Kandungan Zat Pengawet Natrium Benzoat pada Sambal Tradisional Khas Bima „Mbohi Dungga‟ Sambal Jeruk yang Difermentasi”, Sebatik, 252. Submitted 2021/11/15 Accepted 2021/11/25 Published 2021/12/01 Sebatik Vol. 25 No. 2 Desember 2021 ISSN 1410-3737p 2621-069Xe Open access article licensed under CC-BY DOI Sebatik Vol. 00 No. 0 Bulan 2021 ISSN 1410-3737p 2621-069Xe Open access article licensed under CC-BY DOI 311 ANALISIS KANDUNGAN ZAT PENGAWET NATRIUM BENZOAT PADA SAMBAL TRADISIONAL KHAS BIMA “MBOHI DUNGGA” SAMBAL JERUK YANG DIFERMENTASI Sri Wahyuningsih 1 dan Nurhidayah 2 1 Kesehatan Lingkungan, Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan Mataram 2 Teknik Lingkungan, Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan Mataram 1,2 Karno Kota Mataram,83112 E-mail nurhidayah ABSTRAK Kabupaten Bima yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki beraneka ragam makanan tradisonal yang juga merupakan oleh-oleh khas dari Kabupaten Bima, salah satu makanan khas yang cukup terkenal dan digemari wisatawan sebagai oleh-oleh adalah Mbohi Dungga. Mbohi Dungga merupakan salah satu sambal tradisional khas Bima yang sudah terkenal akan kenikmatannya, Mbohi dungga berbahan dasar jeruk purut yang telah diolah kemudian difermentasi lalu selanjutnya dimasak dan dikemas dengan menarik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan Natrium Benzoat pada makanan tradisional khas Bima yaitu Mbohi Dungga. Terdapat 8 delapan sampel Mbohi Dungga yang diperiksa, sampel Mbohi Dungga yang telah diambil kemudian di periksa di laboratorium untuk melihat kandungan Natrium Benzoat pada Mbohi Dungga Tersebut. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei yang bersifat deskriptif yaitu menganalisis kandungan natrium benzoat pada Mbohi Dungga, sampel Mbohi Dungga yang dibeli pada Produsen di analisis menggunakan Spektrofotometer UV-VIS di Balai Laboratorium kesehatan Pengujian dan Kalibrasi Provinsi NTB. Hasil dari penelitian ini dari 8 delapan sampel Mbohi Dungga tidak ditemukan sampel yang mengandung natrium benzoat. Diharapkan kepada para produsen pembuat Mbohi Dungga untuk selalu menerapkan hygiene personal dalam setiap kegiatan dan menerapkan SOP Standar Operasional hygiene makanan dan minuman dalam proses pengolahan Mbohi Dungga. Kata Kunci, Jeruk Purut , Kabupaten Bima, Mbohi Dungga, Natrium Benzoat, Spektrofotometer UV-Vis 1. PENDAHULUAN Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif kuratif, rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan. Dalam rangka peningkatan derajat kesehatan pemerintah telah melakukan berbagai usaha sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang kesehatan No 36 Tahun 2009 pasal 47 bahwa upaya kesehatan diselenggarakan melalui 17 macam kegiatan, salah satunya adalah pengamanan zat aditif. Afifah dkk 2020 Pemakaian bahan pengawet dari satu sisi menguntungkan karena dengan bahan pengawet, bahan pangan dapat dibebaskan dari mikroba. Baik bersifat patogen yang dapat menyebabkan keracunan atau gangguan kesehatan lainnya maupun microbial yang non patogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan, misalnya pembusukan. Namun di sisi lain, bahan pengawet pada dasarnya adalah senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang masuk bersama bahan pangan yang dikonsumsi. Apabila mengkonsumsi bahan tambahan pangan yang dosisnya tidak diatur dan diawasi, kemungkinan besar dapat menimbulkan kerugian bagi pemakainya, baik yang bersifat langsung misalnya keracunan ataupun yang tidak bersifat langsung atau kumulatif misalnya apabila bahan pengawet yang digunakan bersifat karsinogenik. Dalam kehidupan sekarang ini banyak dijumpai pemakaian bahan pengawet secara luas, sebagai contoh, bahan pangan keluaran pabrik pada umumnya menggunakan bahan tambahan pangan food additives termasuk di dalamnya bahan pengawet secara sengaja ditambahkan agar bahan pangan yang dihasilkan dapat mempertahankan kualitasnya dan memiliki umur simpan lebih lama sehingga memperluas jangkauan distribusi nya Wisnu, 2019. Menurut Undang-Undang RI Tahun 1996 tentang pangan, pada Bab II Pasal 10 dicantumkan,1 “ setiap orang yang memproduksi pangan untuk diedarkan dilarang menggunakan bahan apapun sebagai bahan tambahan pangan yang dinyatakan terlarang atau melampaui ambang batas maksimal yang telah ditetapkan. 2 “Pemerintah menetapkan lebih lanjut bahan yang dilarang dan atau dapat digunakan sebagai bahan tambahan pangan dan kegiatan atau proses produksi pangan serta ambang batas maksimal Sebatik Vol. 25 No. 2 Desember 2021 ISSN 1410-3737p 2621-069Xe Open access article licensed under CC-BY 312 sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Jannah, 2021 Sebagai salah satu kota yang berada di tepian laut, Kabupaten Bima menjadi salah satu pilihan untuk destinasi wisata dari wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Kabupaten Bima merupakan salah satu Daerah Otonom di Provinsi Nusa Tenggara Barat, terletak di ujung timur dari Pulau Sumbawa bersebelahan dengan Kota Bima pecahan dari Kota Bima. Secara geografis Kabupaten Bima berada pada posisi 117°40”-119°10” Bujur Timur dan 70°30” Lintang Selatan. Selain terkenal dengan tempat wisata nya, kabupaten Bima juga terkenal dengan berbagai macam kuliner tau makanan khas nya, salah satunya Mbohi Dungga. Mbohi Dungga merupakan penganan yang berbahan dasar jeruk purut, setelah diolah dengan berbagai macam bahan pendukung lainnya, Mbohi Dungga tersebut lalu difermentasi sehingga menghasilkan rasa yang menggugah selera. Seiring perkembangan iptek, masyarakat yang dikhawatirkan dengan menyebarnya isu bahwa Mbohi Dungga yang dibuat di kabupaten bima menggunakan pengawet sehingga dapat bertahan dalam kurun waktu yang relative lama. Penambahan bahan tambahan makanan ke dalam produk makanan diperlukan untuk meningkatkan mutu sehingga produk makanan tersebut dapat bersaing di pasaran . Bahan Tambahan Pangan BTP merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam makanan dengan maksud untuk memengaruhi sifat ataupun bentuk pangan atau produk makanan, baik yang memilki nilai gizi atau tidak memiliki nilai gizi Ulya, M., Aronika, N. F., & Hidayat, K. 2020. Menurut FAO Food and Agriculture Organization, bahan tambahan pangan adalah senyawa yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan dengan jenis dan ukuran tertentu serta terlibat dalam proses pengolahan, pengemasan, dan penyimpanan. Bahan ini berfungsi untuk memperbaiki warna, bentuk, cita rasa, dan tekstur, serta memperpanjang masa simpan, dan bukan merupakan bahan ingredient. Kusuma W, R,dkk 2021 Menurut Permenkes RI Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan, bahan pengawet adalah bahan tambahan pangan yang mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman, atau peruraian lain terhadap pangan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Bahan pengawet adalah senyawa yang mampu menghambat dan menghentikan proses fermentasi, pengasaman atau bentuk kerusakan lainnya, atau bahan yang dapat memberikan perlindungan bahan pangan dari pembusukan. Bahan tambahan pangan ini ditambahkan ke dalam makanan yang mudah rusak, atau makanan yang disukai sebagai media tumbuhnya bakteri atau jamur, misalnya pada produk daging, buah-buahan. Asam Benzoat merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya dan sering digunakan pada bahan makanan yang asam. Karena kelarutan garamnya lebih besar, maka biasa digunakan dalam bentuk garamnya/natrium benzoat. Mekanisme kerja natrium benzoat sebagai bahan pengawet adalah berdasarkan permeabilitas membran sel mikroba terhadap molekul-molekul asam benzoat. Penggunaan bahan pengawet natrium benzoat tidak selalu aman terutama jika digunakan dalam jumlah yang berlebihan. Afifah Azmi,dkk, 2020 Diketahui 8 dari 11 sampel yang kandungan natrium benzoat nya sudah memenuhi syarat kesehatan. Dimana jumlahnya sesuai dengan Permekes No. 722/Menkes/Per/IV/1988. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk memeriksa kadar natrium benzoat pada sambal tradisional khas bima yaitu Mbohi Dungga, hal ini dikarenakan Mbohi Dungga menjadi salah satu oleh-oleh khas bima yang sangat digemari oleh masyarakat, baik masyarakat lokal maupun wisatawan. 2. RUANG LINGKUP Ruang Lingkup dalam Penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar atau kandungan natrium benzoat pada sambal tradisional khas bima Mbohi Dungga Sambal Jeruk yang difermentasi. Pada Penelitian ini, peneliti menggunakan Spektrofotometer Uv-Vis tipe Single Beam untuk mengetahui jumlah kadar atau jumlah kandungan Natrium Benzoat yang ada pada sambal tradisional khas Bima Mbohi Dungga Sambal Jeruk yang difermentasi. 3. BAHAN DAN METODE Pada bagian ini menjelaskan bahan-bahan dan metode apa yang akan digunakan dalam penelitian ini, di antaranya Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah Erlenmeyer Pyrex,corong pisah Pyrex, gelas ukur Pyrex, neraca analitik KERN ALJ 220-4 NM, pipet mikro 100- 1000 mikro Socorex isba Spektrofotometri UV-Vis tipe Single Beam. Bahan yang digunakan adalah Bahan baku pembanding natrium benzoat, eter, HCl 1 M, NaCl, NaOH 10 %, NH4OH, FeCl3 5%, etanol PA, aquades, kertas saring, sampel Mbohi Dungga. Prosedur Kerja Prosedur kerja yang pertama diawali dengan Persiapan sampel, lalu dilanjutkan dengan Analisis Kualitatif dan dilanjutkan dengan analisis Kuantitatif. 1. Persiapan Sampel Sampel Mbohi Dungga diambil sebanyak 8 sampel dari pusat penjualan yang berbeda. Sampel Mbohi Dungga dari masing-masing kemasan ditimbang sebanyak 150 g dan ditambahkan 300 mL larutan NaCl jenuh sambil diaduk. Kemudian sampel ditambahkan 15 g NaCl yang telah dihaluskan dan suspensi CaOH2 5% sampai alkalis terhadap kertas lakmus. Larutan hasil dipindahkan ke labu ukur 500 mL lalu ditambah sampai tanda batas kalibrasi dengan larutan NaCl jenuh. Larutan didiamkan © 2021, The Authors. This is an open access article, free of all copyright, that anyone can freely read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts or use them for any other lawful purpose. This article is made available under a Creative Commons Attribution International License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. SEBATIK is a journal of the STMIK Widya Cipta Dharma 313 selama lebih kurang 2 jam sambil sesekali dikocok, kemudian disaring. Filtrat di pipet sebanyak 100 mL kemudian dimasukkan ke dalam corong pemisah. Filtrat ditambahkan larutan HCl 13 sampai netral terhadap kertas lakmus. Setelah larutan netral, ditambahkan kembali 5 mL larutan HCl 13. 2. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat Filtrat hasil dari ekstraksi sampel ditambahkan larutan NH4OH 5% sampai larutan tersebut menjadi basa terhadap kertas lakmus. Larutan dipindahkan ke dalam cawan porselen, kemudian di atas penangas air larutan tersebut diuapkan. Residu yang didapat dilarutkan dalam 10 mL air panas, lalu disaring. Filtrat ditambah 3-4 tetes larutan FeCl3 5%. Jika terbentuk endapan berwarna jingga kekuningan atau kecokelatan menunjukkan filtrat positif mengandung natrium benzoat. Berdasarkan hasil Analisis Kualitatif pada sampel Mbohi Dungga tidak terbentuk endapan berwarna jingga kekuningan atau kecokelatan Bening. 3. Analisis Kuantitatif Natrium Benzoat Sebanyak 1 g sampel ditimbang dengan teliti dan dimasukkan ke dalam gelas kimia 100 mL kemudian ditambahkan larutan NaCl jenuh hingga 20 mL, ditambahkan dengan HCl sampai bersifat asam kertas lakmus biru menjadi merah selanjutnya di homogenkan sampai sempurna. Dimasukkan ke dalam corong pemisah, pertama diekstraksi dengan 7,5 mL dietil eter terbentuk 2 lapisan yaitu lapisan atas atau lapisan eter dipisahkan ke dalam gelas Erlenmeyer sedangkan ekstrak eter dimasukkan ke dalam corong pemisah dan dicuci dengan 5 mL HCl 0,1%, lapisan bawah dibuang dan lapisan atas dicuci lagi dengan 4 mL HCl 0,1% dan seterusnya pencucian dilakukan dengan 3 mL HCl 0,1%. Ekstrak eter dimasukkan ke dalam labu takar 50 ml dan di sesuaikan sampai garis batas dengan etanol 70% dan di homogenkan. Kemudian larutan di uap di lemari asam, residu yang didapat dilarutkan dengan etanol 96%. Proses ini dilakukan pengulangan sebanyak dua kali. Larutan yang didapat dibaca absorbansi nya dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum, kemudian konsentrasi asam benzoat dalam sampel ditentukan berdasarkan kurva standar. Pada penelitian ini tidak dilakukan pembuatan kurva standar karena tidak terdapat kandungan natrium benzoat pada sampel. Analisis Data Analisis kadar natrium benzoat dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut Kadar natrium benzoat dihitung dalam g/kg Kesetaraan = 1 mL 1 N NaOH setara dengan 144 mg Na-Benzoat Standar Nasional Indonesia 01-2894-1992 Hasil analisis kadar natrium benzoat tersebut kemudian dibandingkan dengan batas maksimum natrium benzoat dalam SNI 01-0222-1995 yang sebesar 1 g/kg. Hasil Pemeriksaan kadar Natrium Benzoat pada Mbohi Dungga terdapat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Pemeriksan kadar Natrium Benzoat pada Mbohi Dungga Tidak Terdapat Endapan Berwarna Kecokelatan Tidak Terdapat Endapan Berwarna Kecokelatan Tidak Terdapat Endapan Berwarna Kecokelatan Tidak Terdapat Endapan Berwarna Kecokelatan Tidak Terdapat Endapan Berwarna Kecokelatan Tidak Terdapat Endapan Berwarna Kecokelatan Tidak Terdapat Endapan Berwarna Kecokelatan Tidak Terdapat Endapan Berwarna Kecokelatan Spektrofotometer UV Vis Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang di absorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau di emisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Cara kerja spektrofotometer secara singkat adalah sebagai berikut; Tempatkan larutan pembanding, misalnya blangko dalam sel pertama sedangkan larutan yang akan dianalisis pada sel kedua. Kemudian pilih foto sel yang cocok 200 nm-650 nm agar daerah λ yang diperlukan dapat terliput. Dengan ruang foto sel dalam keadaan tertutup “nol” galvanometer di dapat dengan menggunakan tombol dark-current. Pilih λ yang diinginkan, buka foto sel dan lewatkan berkas cahaya pada blangko dan “nol” galvanometer didapat dengan memutar tombol sensitivitas. Dengan menggunakan tombol transmitans, kemudian atur besarnya pada 100%. Lewatkan berkas cahaya pada larutan sampel yang akan dianalisis. Skala absorbansi menunjukkan absorbansi larutan sampel. Sebatik Vol. 25 No. 2 Desember 2021 ISSN 1410-3737p 2621-069Xe Open access article licensed under CC-BY 314 4. PEMBAHASAN Mbohi Dungga merupakan salah satu Olahan sambal tradisional khas bima yang berbahan dasar jeruk purut, setelah dimasak dengan bahan lainnya sambal tersebut lalu difermentasi selama dua hari. Jeruk purut adalah salah satu kekayaan hayati Indonesia yang bisa tumbuh di berbagai daerah, baik sebagai tanaman pengisi lahan kebun maupun di halaman rumah. Jeruk purut mengandung komponen tannin, steroid triterpenoid, saponin, dan minyak atsri yang mengandung asam sitrat. Lama penyimpanan Mbohi Dungga bisa berbulan-bulan bahkan bisa sampai setahun, hal ini karena adanya minyak atsiri dalam jeruk Purut yang memiliki kandungan asam sitrat. Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan buah tumbuhan genus Citrus jeruk-jerukan.Asam sitrat yang dihasilkan saat proses fermentasi dapat membunuh mikroorganisme dan fungi yang akan tumbuh pada makanan, sehingga makanan dapat lebih awet dan tahan lama. Sitrus atau yang dikenal dengan jeruk adalah salah satu tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi karena mengandung vitamin C dan digunakan sebagai penyedap masakan. Terdapat senyawa bioaktif seperti minyak atsiri, flavonoid, saponin, dan steroid dalam daun jeruk. Hadriyati, A. 2020 Pengawet merupakan bahan tambahan makanan dan minuman yang dapat mencegah atau menghambat penguraian terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Bahan tambahan makanan dan minuman ini ditambahkan ke dalam makanan yang mudah rusak, atau makanan dan minuman yang disukai sebagai medium tumbuhnya bakteri atau jamur. Pemakaian bahan pengawet dengan dosis yang tidak diatur dan diawasi, kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi yang mengkonsumsi, baik yang bersifat langsung misalnya keracunan ataupun yang bersifat tidak langsung misalnya apabila bahan pengawet yang digunakan bersifat karsinogenik . Febrianti, R,D. 2020 Natrium benzoat memiliki nama resmi NATRII BENZOAS dengan rumus molekul C7H5NaO2 dan berat molekul sebesar 114. Pemerian nya berupa butiran atau serbuk hablur putih tidak berbau atau hampir tidak berbau, kelarutan dalam 2 bagian air dan dalam 90 bagian etanol 95%. Penyimpanan dalam wadah tertutup baik, penggunaannya sebagai zat tambahan Sjarif, S. R.,dkk, 2019 Dalam penggunaannya, asam benzoat kurang kelarutan nya dalam air dibandingkan dalam bentuk garamnya, sehingga pemakaiannya sering digunakan dalam bentuk garamnya yaitu natrium benzoat. Natrium benzoat merupakan salah satu bahan pengawet yang umum digunakan untuk mengawetkan berbagai makanan dan minuman seperti sari buah, minuman ringan, saus tomat, jelly, manisan, kecap dan lain-lain. Manisan buah cepat rusak akibat suhu yang tinggi. Oleh karena itu produsen manisan buah menggunakan pengawet. Salah satu bahan pengawet yang digunakan untuk mengawetkan manisan buah adalah natrium benzoat. Alasan para produsen manisan buah menggunakan pengawet natrium benzoat karena natrium benzoat mudah dijumpai serta penggunaan natrium benzoat yang mudah. Natrium benzoat yang berbentuk kristal bisa langsung ditaburkan kedalam manisan buah. Sebagai alternatif untuk mengawetkan manisan buah dapat menggunakan larutan gula pasir sebagai pengawet Asmawati S, A., & Sinala, S. 2019. Natrium benzoat merupakan garam asam Sodium Benzoic, yaitu lemak tidak jenuh ganda yang telah disetujui penggunaannya oleh FDA Food and Drug Administration dan telah digunakan oleh para produsen makanan dan minuman. Penggunaan Benzoat di dalam tubuh manusia di absorbsi dari usus halus dan di aktivasi melalui ikatan dengan CoA untuk menghasilkan benzoyl coenzyme A. Selanjutnya benzoyl coenzyme A terkonjugasi dengan glisin dalam hati untuk membentuk asam hipurat yang kemudian dikeluarkan melalui urine. Rahmania, N., Hadriyati, A. dkk, 2020. Berdasarkan Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 dan No. 1168/ Menkes/Per/X/1999 batas maksimal penggunaan asam benzoat dan natrium benzoat adalah 0,1% atau 1 gram asam benzoat setiap 1 kg bahan makanan. Menurut Peraturan BPOM Tahun 2013, asupan harian yang dapat diterima atau Acceptable Daily Intake natrium benzoat adalah 0–5 mg/kg berat badan. Ayu, K ,dkk 2020 Batas aman penggunaan natrium benzoat pada makanan dan minuman sudah diatur oleh berbagai organisasi di dunia bahkan di Indonesia. Dari Food and Drug Administration FDA, natrium benzoat direkomendasikan sebagai GRAS Generally Recognized A Safe dengan batas maksimum konsentrasi yang diizinkan 0,1% Khade & Mirgane, 2014 . Penggunaan batas maksimum natrium benzoat sebagai bahan tambahan pangan di Indonesia sudah diatur dalam Peraturan Kepala BPOM RI Nomor 36 Tahun 2013 yaitu 600 mg/kg. Armini A,dkk 2020. Penggunaan natrium benzoat sebagai bahan pengawet seringkali disalahgunakan, seperti penggunaan yang melebihi batas maksimum yang diizinkan. Dari 3 sampel minuman isotonik yang ditelitinya, hanya satu merek minuman isotonik yang mengandung natrium benzoat Supriyatin, 2019. Penggunaan natrium benzoat secara terus-menerus dampaknya baru akan terasa beberapa waktu kemudian setelah terakumulasi dalam tubuh karena natrium benzoat bersifat karsinogen di dalam tubuh Armini A,dkk 2020. Ambang penggunaan bahan pengawet yang diizinkan adalah batasan dimana konsumen tidak menjadi keracunan dengan tambahan pengawet tersebut. Penambahan pengawet memiliki risiko bagi kesehatan tubuh, jika terakumulasi terus menerus dalam waktu yang lama sehingga menimbulkan gangguan di berbagai organ. Faroch D,dkk 2021 © 2021, The Authors. This is an open access article, free of all copyright, that anyone can freely read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts or use them for any other lawful purpose. This article is made available under a Creative Commons Attribution International License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. SEBATIK is a journal of the STMIK Widya Cipta Dharma 315 Efek samping lain yang bisa timbul adalah edema akibat dari retensi cairan di dalam tubuh dan meningkatnya tekanan darah sebagai akibat bertambahnya volume plasma akibat pengikatan air oleh natrium. Selain itu, menurut Penelitian Lembaga Konsumen Jakarta LKJ terdapat hubungan konsumsi makanan dan minuman yang mengandung natrium benzoat dengan pasien Penyakit Systemic Lupus Erythematous SLE yang berobat di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung.Sjarif, S. R, dkk, 2019 Metabolisme natrium benzoat yang masuk ke dalam tubuh akan melewati membran-membran tubuh manusia dan memasuki aliran darah karena tidak ada system yang khusus pada manusia untuk tujuan tunggal mengenai penyerapan zat-zat kimia. Natrium benzoat di absorbsi dari usus halus dan di aktivasi melalui ikatan CoA untuk menghasilkan benzoyl coenzyme A. selanjutnya benzoyl coenzyme A terkonjugasi dengan glisin dalam hati untuk membentuk asam hipurat yang kemudian dikeluarkan melalui urine. Oleh karena itu, dianjurkan agar banyak meminum air putih untuk membantu proses hidrolisa yang berfungsi sebagai ekskresi. Pengkonsumsian natrium benzoat yang berlebihan dapat menyebabkan mual, sakit kepala dan iritasi tenggorokan. Natrium benzoat yang masuk ke dalam tubuh akan masuk ke aliran darah, diserap oleh lambung dan dapat mengiritasi lambung. Pemberian batas maksimum terhadap natrium benzoat dilakukan karena penggunaan bahan pengawet natrium benzoat tidak selalu aman terutama jika digunakan dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan keram perut, rasa kebas di mulut, bagi mereka yang mengalami lelah atau mempunyai penyakit ruam. Pengawet ini bersifat menumpuk sehingga berpotensi menimbulkan penyakit kanker dan dapat merusak sistem saraf. Pemakaian bahan pengawet dari satu sisi menguntungkan karena bahan makanan dapat dibebaskan dari kehidupan mikroba sehingga makanan dapat tahan lebih lama. Namun dari sisi lain bahan pengawet pada dasarnya adalah senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang masuk bersama bahan makanan yang dikonsumsi. Apabila pemakaian bahan pengawet tidak diatur dosisnya dan diawasi kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagai pemakainya, baik yang bersifat langsung misalnya keracunan atau pun yang bersifat tidak langsung atau kumulatif bersifat karsinogenik. Suryani H, 2019 Dari hasil pemeriksaan ke 8 delapan sampel Mbohi Dungga menggunakan Spektrofotometer UV-Vis ,tidak ditemukan kandungan natrium benzoate di dalamnya, hal ini dikarenakan rata-rata produsen pembuat Mbohi dungga sudah mengetahui tentang bahaya penggunaan pengawet untuk kesehatan, selain itu tanpa harus menggunakan pengawet Mbohi Dungga juga bisa bertahan lama karena terdapat senyawa asterin di dalam jeruk purut. Analisis kandungan natrium benzoat pada manisan buah serta tingkat pengetahuan pedagang di pasar rahmat tahun 2018 diperoleh hasil manisan sebagian besar tidak mengadung Natrium Benzoat Rismawati Sirait, 2018. Sampel selai stroberi curah yang diperdagangkan di beberapa pasar tradisional Kecamatan Jebres Surakarta tidak semuanya positif mengandung natrium benzoat Chintya Putri Wiradika dan Petrus Darmawan, 2019 Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa. Spektrofotometri adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan spektrofotometer. Spektrofotometer adalah alat yang terdiri dari spektrofotometer dan fotometer. Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau di emisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Spektrofotometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu, dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang di absorpsi. Kelebihan spektrofotometer dibandingkan dengan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis. Pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dengan berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spectrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel mengabsorpsi untuk larutan sampel dan blangko ataupun pembanding. Great B, dkk 2018 Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blangko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorbsi antara sampel dan blangko ataupun pembanding Great B,dkk 2018. 5. KESIMPULAN Dari ke 8 delapan sampel Mbohi Dungga yang diperiksa tidak terdapat kadar atau kandungan natrium benzoat di dalamnya. Sambal tradisional khas Bima Mbohi Dungga Sambal jeruk yang difermentasi bisa bertahan lama karena adanya kandungan minyak astiri di dalam jeruk purut, dimana jeruk purut merupakan bahan utama pembuatan Mbohi Dungga. 6. SARAN Saran untuk peneliti selanjutnya agar bisa melakukan pemeriksaan hygienists bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sambal tradisional khas bima Mbohi Dungga Sambal Jeruk yang difermentasi. Sebatik Vol. 25 No. 2 Desember 2021 ISSN 1410-3737p 2621-069Xe Open access article licensed under CC-BY 316 7. DAFTAR PUSTAKA Afifah A, D., & Fitri, F. 2020. Identifikasi Kualitatif Dan Kuantitatif Natrium Benzoat Pada Saus Cabai Yang Dijual Di Beberapa Pasar Di Kota Padang. In Jurnal Kesehatan Andalas Vol. 9. Http// Asmawati S, A., & Sinala, S. 2019. Analisis Kadar Natrium Benzoat Saos Tomat Jajanan Makanan Di Lingkungan Kampus Stikes Pelamonia Makassar Dengan Metode Spektrofotometri Uv-Vis Analysis Of Sodium Levels Benzoat Saos Food Tomato In The Campus Environment O Stikes Pelamonia Makassar By Uv-Visible Spectrophotometry Method. In Jurnal Penelitian Kesehatan Pelamonia Indonesia Vol. 02. Ayu, K., Dewi, Y, Ayu, D., Pramitha, I., & Juliadi, D. 2020. Penetapan Kadar Pengawet Natrium Benzoat Pada Sambal Kemasan Secara Spektrofotometri Uv-Vis Penetapan Kadar Pengawet Natrium Benzoat Pada Sambal Kemasan Secara Spektrofotometri Uv-Vis Determination Of Sodium Benzoate Content In Packaged Chili Sauce Using Uv-Vis Spectrophotometry. D., Faroch, U., Dhanti, K. R., Sudarsono, T. A., & Purwokerto, M. 2021. Analisis Kadar Natrium Benzoat Pada Saus Sambal Di Pasar Wage Kabupaten Banyumas. Universitas Muhammadiyah Semarang. Semarang Indonesia, 5, 25. Febrianti, R,D. 2020 .Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Buah Jeruk Purut Citrus Hystrix Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli. 2009. Febrianti, D. R., & Ariani, N. 2020. Uji Potensi Minyak Atsiri Daun Jeruk Purut Citrus Hystrix Sebagai Antioksidan Dan Antibakteri. Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 31, 66–74. Https// Great B. Parliament. House Of Commons. Environment, T. 2018. Health & Safety Commission And Executive Response To The First Report Of The Committee Railway Safety First Special Report ... Stationery Office. Hadriyati, A. 2020. Analysis Of Sodium Benzoate Levels In Cinnamon Syrup Using High Performance Liquid Chromatography Method. Jurnal Kartika Kimia, 32. Https// Hadriyati, A., Retnasari, A., Pratama, S., & Penulis, K. 2020. Analisis Kadar Natrium Benzoat Pada Bumbu Jahe Giling Zingiber Officinale Di Pasar Tradisional Jambi Analysis Of Sodium Benzoate Levels In Ground Ginger Zingiber Officinale In The Traditional Jambi Market. In Journal Of Healthcare Technology And Medicine Vol. 6, Issue 1. Jannah, O. Z., Komang Suwita, I., Jayadi, L., Farmasi, A., Makanan, D., Kementerian, K., & Malang, K. Analisis Pewarna Rhodamin B Dan Pengawet Natrium Benzoat Pada Saus Tomat Yang Diperdagangkan Di Pasar Besar Tradisional Kota Malang. 31, 2021. Https// Kusuma W, R., Rahayu, C., Gizi, J., Kemenkes, P., Raya, P., & Tengah, K. 2021. Analisis Keberadaan Rhodamin B Dan Natrium Benzoat Dalam Saus Tomat Pentol Di Kota Palangka Raya. J. Sains Dan Teknologi Pangan, 63, 4011–4019. Luwitono, C. P. W. D., & Darmawan, P. 2019. Analisis Pengawet Natrium Benzoat Pada Selai Stroberi Curah Di Pasar Tradisional. Biomedika, 122, 244–250. Https// Nurman, S., & Muhardina, V. 2018. Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Minuman Sari Nanas Ananas Comosus L. Vol. 15, Issue Desember. Rahmania, N., Hadriyati, A., Sanuddin, M., Tarmizi Kadir Pakuan Baru, J., Hadriyanti, A., & Sannudin, M. 2020. Analisis Natrium Benzoat Pada Saos Yang Diproduksi Di Kota Jambi Dengan Metode Spektrofotometri Uv-Vis Analysis Of Sodium Benzoates In Produced Saos In Jambi City Of Methods Spectrophotometric Uv-Vis. In Journal Of Healthcare Technology And Medicine Vol. 6, Issue 2. Sirait,R. 2021 .Pengawetan Dan Daya Terima Saus Nanas Sebagai Oleh-Oleh Khas Subang Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Di Program Studi Pendidikan Tata Boga. Sjarif, S. R., Rosmaeni, A., Riset, B., Standardisasi, D., Manado, I., Besar, B., &, I. H. 2019. Pengaruh Penambahan Bahan Pengawet Alami Terhadap Pertumbuhan Mikroba Pada Pasta Tomat Effect Of Addition Of Natural Preservatives On The Growth Of Microbial Growth In Tomato Paste. Jurnal Penelitian Teknologi Industri, 112, 71–82. Suryani H, 2019. Pengujian Kadar Asam Benzoat, Asam Sorbat Dan Natrium Sakarin Pada Saus Tomat Yang Dijual Di Kota Medan Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Kckt. Ulya, M., Aronika, N. F., & Hidayat, K. 2020. Pengaruh Penambahan Natrium Benzoat Dan Suhu Penyimpan Terhadap Mutu Minuman Herbal Cabe Jamu Cair. Rekayasa, 131, 77–81. Https// Wisnu,W., 2018. Analisis Kandungan Natrium Benzoat Pada Manisan Buah Serta Tingkat Pengetahuan Pedagang Di Pasar Ramai Tahun 2018 Skripsi. © 2021, The Authors. This is an open access article, free of all copyright, that anyone can freely read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts or use them for any other lawful purpose. This article is made available under a Creative Commons Attribution International License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. SEBATIK is a journal of the STMIK Widya Cipta Dharma 317 UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat DPRM yang memberikan Dana Hibah Penelitian Dosen melalui Skim Penelitian Dosen Pemula Tahun Anggaran 2021 dengan nomor kontrak Nomor 1962/LL8/KM/2021 Ucapan terima kasih juga kepada pihak yang membantu dalam pelaksanaan penelitian dan publikasi artikel ini, dan mengarahkan penulis untuk menyempurnakan artikel. Mahfud Feriyadin FeriyadinResearch on hygiene and sanitation courses has been carried out on students of the tourism study program at STIPAR Soromandi Bima. This study aims to develop a hygiene and sanitation learning tool based on typical food "Mbohi Dungga" using the PBL model to improve students' creative thinking skills. By using a 4-D model developmental research which include of RPS Textbooks, Worksheets and Instruments of students' creative thinking skills. Based on the objectives and results of the study, it can be concluded that the procedure for developing hgyene and sanitation learning devices based on typical food "Mbohi Dungga" using Problem Based Learning Models to improve creative thinking ability of STIPAR Soromandi Bima students by using the Four-D research development model is in the "GOOD" category. Thus, the learning tools developed can be declared "FEASIBLE" to be used in the learning process in the Hygyene and Sanitation course at STIPAR Soromandi Bima. Rizky Kusuma WardaniCucu RahayuBerbagai upaya yang dilakukan penjual untuk meningkatkan penjualan dan menekan kerugian. Salah satunya adalah dengan meningkatkan penampilan dan daya tahan produk makanan. Namun, masih banyak ditemukan produk makanan menggunakan bahan berbahaya yang dilarang seperti formalin, boraks dan pewarna rhodamin B. Disisi lain, penggunaan bahan pengawet natrium benzoat merupakan salah satu bahan pengawet yang diperbolehkan, namun masih ditemukan penggunaannya yang melebihi batas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi keberadaan pewarna rhodamin B dan pengawet natrium benzoat pada saus tomat pentol di kota Palangka Raya. Desain penelitian adalah observasional dengan rancangan penelitian cross-sectional study. Sampel yang digunakan adalah saus tomat pentol yang dijajakan oleh pedagang keliling di kota Palangka Raya. Analisis keberadaan rhodamin B dan natrium benzoat dalam saus tomat dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan test-kit dan secara kuantitatif dengan menggunakan metode HPLC. Hasil uji menunjukkan bahwa tidak ada sampel yang mengandung pewarna rhodamin B dan 33,33% sampel melebihi batas penggunaan natrium benzoat yang dianjurkan oleh herbal cabe jamu cair merupakan inovasi produk baru yang masih perlu dikaji tentang metode pengawetannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi natrium benzoat dan suhu penyimpanan terhadap mutu minuman herbal cabe jamu cair. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap RAL dengan 2 faktor yaitu pengaruh konsentrasi natrium benzoat 0 ppm, 200 ppm, 300 ppm dan suhu penyimpanan 35 dan 45 °C. Hasil analysis of variance menunjukkan konsentrasi natrium benzoat berpengaruh nyata P kurang dari 0,05 terhadap total padatan terlarut TPT, warna dan total mikroba. Suhu penyimpanan berpengaruh nyata Pkurang dari 0,05 terhadap total padatan terlarut TPT, warna, dan total mikroba. Interaksi antara konsentrasi natrium benzoat dan suhu penyimpanan berpengaruh nyata P kurang dari 0,05 terhadap total padatan terlarut TPT. Kata Kunci Cabe jamu, natrium benzoat, suhu penyimpanan, mutu Effect of Sodium Benzonate Addition and Storage Temperature on Quality of Piper Retrofractum Vahl Liquid Herbal Drink ABSTRACT Piper retrofractum vahl liquid herbal drink is an innovation of new products need to research about the method. This research aims to determine the effect of sodium benzoate addition and storage temperature on quality of piper retrofractum vahl liquid herbal drink. The design used in this study was a completely randomized design CRD with 2 factors, namely the effect of sodium benzoate concentration 0 ppm, 200 ppm, 300 ppm and storage temperature 35°C and 45°C. The results analysis of variance shows that the concentration of sodium benzoate has a significant effect P less than on total dissolved solids TDS, color and total microbes. Storage temperature has a significant effect P less than on total dissolved solids TDS, color and total microbes. The interaction between sodium benzoate concentration and storage temperature was a significant effect P less than to total dissolved solids TDS. Keywords piper retrofractum vahl, sodium benzoate, storage temperature, quality .Nurul RahmaniaArmini HadriyatiMuklis SanuddinAbstrakSaos merupakan salah satu produk olahan makanan yang digunakan sebagai bahan penyedap makanan. Saos terbagi menjadi dua macam yaitu saos sambal dan saos tomat. Natrium benzoat merupakan pengawet dalam makanan yang jika dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan karsinogenik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat kandungan pengawet dan berapa jumlah kadar pengawet natrium benzoat dalam saos yang diproduksi di Kota Jambi. Pengujian sampel yang dilakukan yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif dengan Spektrofotometeri UV-Vis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar pengawet pada kode A saos sambal dan kode B saos tomat yang dijual pada pasar angso duo, keluarga, simpang pulai dan talang banjar melebihi batas yang telah ditentukan oleh BPOM RI No 36 Tahun 2013 yaitu 1g/kg berat kunci Saos Sambal, Saos Tomat, Natrium Benzoat, Spektrofotometri UV-VisChintya Putri Wira Dhika LuwitonoPetrus DarmawanNatrium benzoat merupakan pengawet buatan yang berfungsi untuk membuat makanan menjadi tahan lama. Batas maksimum penggunaan pengawet natrium benzoat pada selai buah menurut SNI 01-0222-1995 sebesar 1 g/kg. Selai stroberi yang berada dipasaran dimungkinkan menggunakan pengawet natrium benzoat yang melebihi batas baku mutu sehingga perlu dilakukan analisis. Penentuan kadar pengawet natrium benzoat dalam selai stroberi sesuai SNI 01-2894-1992 menggunakan metode alkalimetri. Prinsip metode ini adalah terjadinya reaksi netralisasi antara asam dengan basa, dimana ion H+ dari asam akan bereaksi dengan ion OH- dari basa membentuk garam yang netral. Filtrat hasil dari ekstraksi sampel stroberi diuapkan di atas penangas air dan residu yang didapatkan dikeringkan dalam desikator. Residu dilarutkan dalam etanol 70 % netral dan ditambahkan dengan larutan indikator PP 1%. Larutan kemudian dititrasi dengan larutan standar NaOH. Titik akhir titrasi ditandai dengan warna merah muda yang konstan. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 10 sampel selai stroberi curah yang dijual di beberapa pasar tradisional Kecamatan Jebres Surakarta, dimana 8 sampel tersebut positif mengandung natrium benzoat. Kadar pengawet natrium benzoat pada sampel pasar A1 sebesar 1,327 g/kg, sampel pasar A2 sebesar 1,490 g/kg, sampel pasar B1 sebesar 1,030 g/kg, sampel pasar B2 sebesar 1,451 g/kg, sampel pasar C2 sebesar 1,444 g/kg, sampel pasar E sebesar 1,077 g/kg, sampel pasar F1 sebesar 1,431 g/kg dan sampel pasar F2 sebesar 1,635 g/kg. Jika dibandingkan dengan batas maksimum penggunaan natrium benzoat, selai stroberi curah yang dijual di beberapa pasar tradisional Kecamatan Jebres Surakarta yang positif mengandung natrium benzoat tersebut tidak memenuhi syarat SNI Kadar Natrium Benzoat Pada Saus Sambal Di Pasar Wage Kabupaten BanyumasD FarochU DhantiK R SudarsonoT A PurwokertoD., Faroch, U., Dhanti, K. R., Sudarsono, T. A., & Purwokerto, M. 2021. Analisis Kadar Natrium Benzoat Pada Saus Sambal Di Pasar Wage Kabupaten Banyumas. Universitas Muhammadiyah Semarang. Semarang Indonesia, 5, Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Buah Jeruk Purut Citrus Hystrix Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Escherichia ColiR FebriantiFebrianti, R,D. Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Buah Jeruk Purut Citrus Hystrix Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli. & Safety Commission And Executive Response To The First Report Of The Committee Railway Safety First Special ReportB GreatParliamentGreat B. Parliament. House Of Commons. Environment, T. 2018. Health & Safety Commission And Executive Response To The First Report Of The Committee Railway Safety First Special Report ... Stationery Kadar Natrium Benzoat Pada Bumbu Jahe Giling Zingiber Officinale Di Pasar Tradisional Jambi Analysis Of Sodium Benzoate Levels In Ground Ginger Zingiber Officinale In The Traditional Jambi MarketA HadriyatiA RetnasariS PratamaK PenulisHadriyati, A., Retnasari, A., Pratama, S., & Penulis, K. 2020. Analisis Kadar Natrium Benzoat Pada Bumbu Jahe Giling Zingiber Officinale Di Pasar Tradisional Jambi Analysis Of Sodium Benzoate Levels In Ground Ginger Zingiber Officinale In The Traditional Jambi Market. In Journal Of Healthcare Technology And Medicine Vol. 6, Issue 1.
Telah dilakukan penelitian mengenai penatapan kadar pengawet natrium benzoat pada sambal kemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan natrium benzoat pada sambal kemasan dan kadar natrium benzoat yang terdapat dalam sambal kemasan. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 6 sampel sambal kemasan pada beberapa merk yang beredar di pasar swalayan daerah Denpasar Barat. Analisa kualitatif pada penelitian ini dilakukan dengan cara pemisahan menggunakan dietil eter dan membentuk endapan ferri benzoat. Pada penetapan kadar natrium benzoat dapat dilakukan menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil pada penelitian ini ditemukan 2 sampel yang positif mengandung pengawet natrium benzoat dengan kadar 157,767 mg/kg untuk sampel A dan 182,8 mg/kg untuk sampel B. Namun, kadar yang didapatkan pada sampel A dan B tidak melebihi batas kadar yang terdapat pada Peraturan Menteri Kesehatan permenkes No 722/Menkes/PER/IX/88 yaitu 1000 mg/kg. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the authors.... Hubungan antara absorbansi dan konsentrasi digambarkan sebagai persamaan regresi linier yaitu y = bx + a, dimana y menyatakan absorbansi, x menyatakan konsentrasi, a menyatakan koefisien regresi slope, dan b menyatakan tetapan regresi atau intersep 14 . ...SNI 01-2973-1992. Syarat Mutu dan Cara Uji BiskuitNasional Badan StandarisasiBadan Standarisasi Nasional. 1992. SNI 01-2973-1992. Syarat Mutu dan Cara Uji Biskuit. Dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan PanganW CahyadiCahyadi, W., 2008. Analisis Dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Jakarta Bumi & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Edisi KeduaW CahyadiCahyadi. W., 2009. Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Edisi Kedua. Jakarta Bumi Menteri Kesehatan Republik Indonesia NomorR I DepkesDepkes, RI., 1988. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NomorKimia Farmasi Analisis. Yogyakarta Pustaka PelajarI G GandjarGandjar, I. G., 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta Pustaka Kadar Natrium Benzoat dan Jenis Zat Aditif Pewarna Pada Saus tidak Bermerk di Pasar Dinoyo Malang. Skripsi Sarjana pada FMIPA Universitas Muhammadiyah MalangNurcahyaniNurcahyani. 2005. Analisis Kadar Natrium Benzoat dan Jenis Zat Aditif Pewarna Pada Saus tidak Bermerk di Pasar Dinoyo Malang. Skripsi Sarjana pada FMIPA Universitas Muhammadiyah Malang. diakses pada tanggal 8 Maret Asam Benzoat dan Sorbat Sebagai Bahan Pengawet Pada Berbagai Bahan Pangan Secara Spektrofotometri UV-Vis, Tesis, Program Pascasarjana MIPA-KimiaJ A RorongRorong, 1996. Analisis Asam Benzoat dan Sorbat Sebagai Bahan Pengawet Pada Berbagai Bahan Pangan Secara Spektrofotometri UV-Vis, Tesis, Program Pascasarjana MIPA-Kimia. Univeresitas Gadjah Mada SaparintoD Dan HidayatiSaparinto, C dan Hidayati, D., 2006. Bahan tambahan Pangan. Yogyakarta of chomatographic methods of analysis. Profiles of drug substances excipients and related methodologyM YuwanoG IndriyantoYuwano, M. and Indriyanto, G., 2005. Validation of chomatographic methods of analysis. Profiles of drug substances excipients and related methodology, Vol. 32 243-259Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Formalin pada Pedagang Tahu di Pasar Flamboyan Kota PontianakY ZuraidahZuraidah, Y., 2007. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Formalin pada Pedagang Tahu di Pasar Flamboyan Kota Pontianak. Ilmiah Pannamed 21 9-12.
cara menggunakan natrium benzoat pada sambal